Finishing merupakan tahap akhir dalam proses cetak offset maupun cetak digital. Karena tanpa adanya tahapan finishing, maka hasil cetak hanya berupa lembaran kertas biasa layaknya printer office (tidak terlihat eksklusif). Hal inilah yang menjadikan proses finishing cetak beragam seperti laminasi doff / glossy, jilid hardcover / softcover / spiral, pemotong lebihan kertas / sudut kertas, bahkan finishing untuk lipatan kertas.
Salah satu mesin finishing yang diperlukan dalam bisnis percetakan yaitu mesin creasing. Mesin creasing sendiri merupakan alat untuk membuat garis lipatan (creasing) pada berbagai jenis media cetak, seperti brosur, undangan, kemasan kardus makanan, dan masih banyak lagi. Garis lipat ini berfungsi agar media cetak dapat dilipat dengan rapi dan tidak merusak cetakan, sehingga memberikan kesan profesional.
Di pasaran, tersedia dua jenis mesin creasing yang umum digunakan, yaitu mesin creasing manual dan mesin creasing otomatis. Masing-masing jenis memiliki keunggulan dan karakteristik tersendiri yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan skala bisnis. Berikut adalah penjelasan lebih rinci mengenai kedua jenis mesin creasing tersebut.
1. Mesin Creasing Manual
Mesin creasing manual adalah jenis mesin creasing yang dioperasikan secara manual menggunakan tuas. Mesin ini dirancang sederhana namun sangat fungsional untuk memenuhi kebutuhan finishing. Mesin ini dilengkapi dengan dua pisau yang dapat digunakan secara bergantian (tergantung pada kebutuhan), yaitu untuk melakukan creasing (membuat garis tekuk pada media cetak) dan porporasi (membuat garis lubang kecil secara teratur pada kertas untuk mempermudah pemisahan kertas).
Keunggulan lain dari mesin creasing manual ini terletak pada mata pisau creasingnya, yang dilengkapi dengan dua jenis rel. Rel tersebut dapat disesuaikan berdasarkan kebutuhan finishing. Sebagai contoh, untuk melakukan creasing pada brosur biasanya cukup menggunakan satu rel, sedangkan untuk media yang akan digunakan untuk kebutuhan sampul buku diperlukan penggunaan dua rel. Dengan ini mesin creasing manual menjadi pilihan yang efektif dan ekonomis untuk pelaku bisnis percetakan dengan skala kecil hingga menengah.
Meskipun dioperasikan secara manual, mesin creasing ini tetap mampu memberikan kemudahan bagi zainers dalam membuat pola tekuk yang rapi dan presisi dengan waktu yang relatif singkat. Namun, perlu diingat bahwa mesin creasing manual kurang disarankan untuk penggunaan dalam skala besar atau produksi massal, karena proses yang masih manual dapat memakan waktu lebih lama dibandingkan mesin otomatis. Meskipun begitu, mesin ini tetap menjadi pilihan yang menarik bagi pelaku bisnis percetakan yang baru memulai usaha atau memiliki volume produksi yang tidak terlalu besar. Dengan harga yang sangat terjangkau hanya sekitar 3 jutaan, mesin ini jadi solusi hemat biaya tanpa mengorbankan kualitas hasil cetak.
2. Mesin Creasing Otomatis
Berbeda dengan mesin creasing manual yang dioperasikan secara manual menggunakan tuas, mesin creasing otomatis memberikan kemudahan dan efisiensi yang jauh lebih tinggi, karena mesin ini dilengkapi dengan motor tenaga listrik dengan daya hanya 10W, yang mampu menggerakkan pisau potong serta menarik bahan secara otomatis tanpa perlu dioperasionalkan secara manual. Hal ini membuat proses creasing menjadi jauh lebih cepat, praktis, dan tentunya lebih hemat biaya operasional, terutama untuk kebutuhan produksi dalam jumlah besar / produksi massal.
Keunggulan lain dari mesin creasing otomatis yaitu lebih fleksibel. Mesin ini biasanya dilengkapi dengan beberapa pisau yang jumlahnya dapat berbeda tergantung pada merek dan tipe mesin. Sebagai contoh, mesin creasing otomatis dengan ukuran 50 cm memiliki total 6 pisau, yang terdiri dari 4 pisau untuk creasing, 1 pisau untuk porporasi (pembuatan garis lubang), dan 1 pisau untuk cutting (potong). Setiap pisau dapat diatur jaraknya sesuai dengan kebutuhan desain atau pola finishing yang diinginkan, sehingga mesin ini menjadi solusi yang fleksibel dan serbaguna.
Mesin creasing otomatis dirancang untuk memenuhi kebutuhan finishing, salah satunya dengan adanya area kerja yang bervariasi sesuai dengan spesifikasi mesin. Ukuran area kerja ini mempermudah zainers untuk memproses berbagai jenis media cetak, mulai dari ukuran kecil seperti undangan hingga ukuran yang lebih besar seperti sampul buku atau kemasan. Selain itu, mesin ini juga dilengkapi dengan fitur anleg kertas, yaitu alat penjepit atau penyangga kertas yang dapat disesuaikan dengan ukuran bahan yang akan diproses. Fitur ini untuk memastikan posisi bahan tetap presisi selama proses berlangsung, dan juga mempermudah penyesuaian untuk berbagai ukuran cetakan tanpa mengatur ulang.
Dengan segala keunggulan yang dimiliki, mesin creasing otomatis memiliki harga yang sangat terjangkau. Zainers dapat memiliki mesin ini dengan harga mulai dari 3 jutaan saja.
Kesimpulan
Dalam dunia percetakan mesin creasing menjadi salah satu mesin yang wajib ada di bisnis percetakan, baik yang manual maupun otomatis. Mesin ini dirancang untuk mempermudah proses finishing, seperti membuat lipatan yang rapi dan presisi, sehingga hasil cetak tetap fungsional dan juga terlihat profesional.
Zainers dapat memilih mesin creasing yang sesuai dengan kebutuhan produksi dan anggaran yang dimiliki. Misalnya, mesin creasing manual cocok untuk usaha kecil dengan volume produksi rendah, sementara mesin otomatis sangat ideal untuk skala bisnis yang lebih besar karena prosesnya lebih cepat dan efisien. Investasi pada mesin creasing yang tepat dapat mempercepat pekerjaan, dan menghasilkan produk cetak yang berkualitas.
Baca juga : Mesin Pingul Standart VS Mesin Pingul Multifungsi, Mana Yang Paling Cocok??